Mengenal 8 Penyebab Nyeri Otot Dada yang Wajib Diwaspadai

Selasa, 20 Mei 2025 | 14:31:40 WIB
penyebab nyeri otot dada

JAKARTA - Penyebab nyeri otot dada tidak selalu berkaitan dengan serangan jantung. Apa saja faktor penyebabnya?

Banyak faktor lain yang dapat memicu kondisi ini, seperti refluks asam, radang pada sendi tulang rusuk dekat tulang dada, dan sebagainya.

Jika kamu merasakan nyeri otot dada, jangan pernah mengabaikannya. Sangat penting untuk mengetahui penyebabnya dan cara penanganannya. 

Penyebab nyeri otot dada yang beragam harus dipahami agar kamu bisa mengatasinya dengan tepat.

Beberapa Penyebab Nyeri Otot Dada

Kamu perlu memahami berbagai penyebab nyeri otot dada, terutama jika kamu sering mengalaminya. Penyebabnya bisa sangat beragam, namun kondisi ini menjadi lebih berbahaya jika disebabkan oleh penyakit jantung. 

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri pada otot dada yang perlu kamu ketahui:

Ulkus Peptikum

Ulkus peptikum dapat menyebabkan nyeri pada otot dada, yang terjadi akibat luka pada lapisan perut atau saluran pencernaan. 

Meskipun nyeri ini biasanya tidak terlalu parah, kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan di dada yang datang berulang kali.

Otot yang Tegang

Otot yang tegang akibat radang atau trauma pada tendon dan otot di sekitar tulang rusuk bisa menjadi penyebab nyeri dada yang berulang. 

Biasanya, rasa sakit ini semakin terasa parah saat melakukan aktivitas fisik, yang menandakan adanya ketegangan otot. Nyeri akibat ketegangan otot sering terjadi pada otot dada sebelah kanan.

Luka pada Tulang Rusuk

Luka pada tulang rusuk, seperti patah tulang atau memar, juga dapat menyebabkan rasa nyeri di otot dada. 

Jika kamu pernah mendengar suara retakan atau merasakan sakit yang hebat setelah cedera pada tulang rusuk, itu bisa jadi tanda adanya kerusakan pada tulang rusuk yang menyebabkan nyeri dada.

Robeknya Paru-paru

Robeknya paru-paru, atau kolapsnya paru-paru, dapat mengakibatkan nyeri dada mendalam saat bernafas. Kondisi ini terjadi ketika udara terperangkap di ruang antara paru-paru dan tulang rusuk, yang membuat paru-paru runtuh. 

Selain nyeri dada, gejala lain yang muncul bisa berupa sesak napas, kelelahan, dan detak jantung yang cepat.

Angina

Angina, atau angin duduk, adalah penyempitan arteri yang mengarah ke jantung dan dapat menyebabkan nyeri dada, khususnya setelah aktivitas fisik berat atau olahraga. 

Gejala utama dari angina adalah sesak napas dan nyeri dada sebelah kiri yang sangat menusuk. Sering kali, angina disalahartikan sebagai gejala serangan jantung.

Kostokondritis

Kostokondritis adalah kondisi yang terjadi saat tulang rusuk bersentuhan dengan tulang rawan, yang dapat menyebabkan nyeri dada. Penyebab kostokondritis dapat bervariasi, mulai dari cedera pada dada hingga infeksi virus. 

Gejala utamanya adalah rasa tertekan pada dinding dada yang dapat menyebabkan otot dada terasa tegang.

Refluks Asam Lambung

Refluks asam lambung, yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan sensasi terbakar di area dada. Kondisi ini sering dianggap sebagai serangan jantung. 

Jika refluks asam lambung terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, karena bisa jadi itu adalah gejala GERD (Gastroesophageal reflux disease) yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. 

Refluks asam lambung sering kali menyebabkan nyeri otot dada kiri karena gas yang terperangkap dapat mendorong usus.

Stres

Stres yang tidak terkendali juga bisa menjadi salah satu penyebab nyeri otot pada dada, khususnya di sisi kiri. 

Stres ini sering diperburuk oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, atau konsumsi alkohol. 

Jika tidak segera ditangani, nyeri dada yang disebabkan oleh stres ini bisa berlanjut menjadi penyakit jantung kronis.

Gejala Nyeri Otot Dada

Nyeri otot dada yang dirasakan oleh seseorang, baik itu yang masih muda maupun yang sudah lanjut usia, bisa sangat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Gejala yang muncul pun sangat beragam, antara lain:

-Rasa nyeri yang terasa pada otot dada di sebelah kanan, kiri, tengah, atau bahkan seluruh bagian dada.

-Nyeri dada yang semakin parah ketika melakukan aktivitas fisik.

-Rasa sakit yang datang dan pergi, berlangsung selama beberapa menit, atau nyeri yang berlangsung lama hingga beberapa jam tanpa henti.

-Sensasi sakit yang bisa terasa seperti terbakar, tertusuk, atau tertekan.

-Nyeri dada yang membaik atau justru semakin buruk saat posisi tubuh berubah.

-Rasa sakit yang menjalar hingga ke area tubuh lainnya.

-Nyeri otot dada yang semakin parah saat menarik napas atau batuk.

Selain itu, beberapa orang yang mengalami nyeri dada mungkin juga merasakan keluhan lain, tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Misalnya, mulut terasa pahit, batuk, kesulitan menelan, atau munculnya ruam di kulit.

Cara Mengatasi Nyeri Otot Dada

Cara mengatasi nyeri otot dada sangat bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut, begitu pula dengan jenis obat yang dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit. 

Berikut beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi nyeri otot dada:

-Segera beristirahat dan kompres area yang nyeri menggunakan handuk yang dibasahi es selama sekitar 20 menit, hingga kamu merasa lebih nyaman.

-Selain mengompres, kamu juga bisa membalut bagian dada yang nyeri dengan perban.

-Cobalah untuk duduk dengan posisi tegak dan hindari berbaring saat merasakan nyeri otot dada.

Beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk meredakan nyeri otot dada, baik di sebelah kiri, kanan, atau tengah, antara lain:

-Nitrogliserin, yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah jantung.

-Aspirin atau heparin, yang digunakan untuk mengencerkan darah.

-Penghambat pompa proton, yang mengurangi produksi asam lambung.

-Fluoxetine, yang merupakan obat antidepresan.

-Streptokinase, yang digunakan untuk menghancurkan gumpalan darah.

-Obat antituberkulosis atau pereda batuk, yang bisa membantu meredakan nyeri dada akibat batuk.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Kamu sebaiknya segera menemui dokter jika kamu merasa bahwa nyeri dada disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau jika beberapa penyebab nyeri otot pada dada sulit untuk diatasi sendiri. 

Berikut adalah beberapa kondisi yang perlu kamu pahami yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut:

Mengalami sesak napas yang berlebihan atau pernapasan yang semakin cepat.

Rasa sakit yang terus memburuk dari waktu ke waktu, bahkan setelah mengonsumsi obat pereda nyeri.

Merasakan mati rasa yang berlangsung lebih dari satu jam.

Kesulitan untuk bergerak.

Merasa lemas dan lesu.

Terjadi kemerahan atau radang pada area yang terasa sakit.

Terdengar suara "letupan" saat merasakan nyeri.

Tindakan Medis yang Dilakukan Dokter

Setelah kamu menemui dokter, ada beberapa tindakan medis yang akan dilakukan untuk menangani nyeri dada yang kamu alami, antara lain:

Memperbaiki diseksi aorta

Dokter akan melakukan operasi untuk memperbaiki pembuluh darah yang robek akibat diseksi aorta.

Memasang ring jantung

Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung dengan melebarkan pembuluh darah yang tersumbat menggunakan ring dan balon.

Melakukan operasi bypass jantung

Operasi bypass dilakukan dengan cara menghubungkan pembuluh darah yang baru untuk menggantikan jalur pembuluh darah yang tersumbat.

Reinflasi paru-paru

Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan tabung ke rongga dada untuk mengembalikan bentuk paru-paru yang kolaps atau mengempis.

Sebagai penutup, memahami penyebab nyeri otot dada sangat penting agar kita bisa menangani masalah ini dengan tepat dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Terkini