Kampung Haji Tunjukkan Kekuatan Diplomasi Indonesia di Dunia Islam

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:32:21 WIB
Kampung Haji Tunjukkan Kekuatan Diplomasi Indonesia di Dunia Islam

JAKARTA - Gagasan pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dinilai membawa makna strategis yang melampaui sekadar penyediaan fasilitas bagi jemaah. Wacana tersebut dipandang sebagai representasi kekuatan diplomasi Indonesia di kancah internasional, khususnya di dunia Islam. 

Kehadiran Kampung Haji dengan pengelolaan langsung oleh pemerintah Indonesia mencerminkan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar yang memiliki kapasitas, visi, dan daya tawar kuat dalam urusan penyelenggaraan ibadah haji.

Sekretaris Center for Information and Development Studies Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (CIDES ICMI), Hery Margono, menilai rencana tersebut mampu membangun citra positif Indonesia, baik di dalam negeri maupun di mata komunitas internasional. 

Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengirim jemaah haji terbesar, tetapi juga aktor penting dalam tata kelola layanan haji global.

“Indonesia memiliki kekuatan finansial yang sangat besar, terutama melalui pengelolaan dana haji yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),” kata Hery.

Kesiapan Sumber Daya dan Kekuatan Finansial Indonesia

Hery Margono menegaskan bahwa Indonesia sejatinya telah memiliki kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni dalam penyelenggaraan haji. 

Pengalaman panjang dalam mengelola jutaan jemaah setiap tahun menjadi bukti profesionalisme SDM Indonesia di sektor ini. Meski demikian, ia menilai skala pengelolaan perlu ditingkatkan apabila Indonesia ingin mengelola fasilitas haji secara mandiri di Tanah Suci.

Menurut Hery, kehadiran Kampung Haji akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemandirian dan kedaulatan penyelenggaraan haji Indonesia. 

Selama ini, Indonesia sangat bergantung pada fasilitas dan sistem yang disediakan pihak lain. Dengan Kampung Haji, Indonesia memiliki ruang lebih besar untuk mengatur layanan sesuai kebutuhan jemaahnya.

“Signifikansi Kampung Haji dalam penyelenggaraan haji bisa meningkatkan efisiensi biaya dan kualitas layanan. Kampung Haji dirancang sebagai pusat layanan terpadu (one stop service),” ujarnya.

Selain kesiapan SDM, kekuatan finansial Indonesia juga dinilai menjadi faktor utama yang mendukung realisasi proyek ini. Pengelolaan dana haji oleh BPKH memberikan fondasi pembiayaan jangka panjang yang relatif stabil, sehingga proyek Kampung Haji tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga realistis dan berkelanjutan.

Kampung Haji untuk Pelayanan Jemaah Lebih Manusiawi

Konsep Kampung Haji dirancang untuk memberikan kemudahan maksimal bagi jemaah, khususnya kelompok lanjut usia yang selama ini menghadapi tantangan fisik dan jarak saat menjalankan ibadah. Lokasi Kampung Haji yang direncanakan berdekatan dengan Masjidilharam menjadi salah satu keunggulan utama, karena dapat meminimalkan mobilitas jemaah.

Dengan jarak yang lebih dekat, jemaah diharapkan dapat menjalankan rangkaian ibadah dengan lebih nyaman dan aman. Pelayanan terpadu dalam satu kawasan juga memungkinkan pengelolaan kesehatan, akomodasi, konsumsi, hingga transportasi dilakukan secara terintegrasi.

Sebagai bagian dari realisasi awal, Badan Pengelola Investasi Danantara telah mengumumkan pembelian Novotel Makkah Thakher City. Hotel yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidilharam tersebut kini memiliki tiga tower dengan total 1.461 kamar dan mampu menampung 4.383 jemaah haji Indonesia. Ke depan, fasilitas tersebut direncanakan akan diperluas dengan penambahan 13 tower baru.

Pengembangan ini akan meningkatkan kapasitas akomodasi menjadi 6.025 kamar yang dapat menampung hingga 23 ribu jemaah. Langkah tersebut dipandang sebagai fondasi awal menuju pembangunan Kampung Haji secara menyeluruh yang direncanakan berdiri di atas lahan seluas 80 hektare.

Investasi Jangka Panjang dan Sejarah Baru Penyelenggaraan Haji

Pemerintah menegaskan bahwa inisiasi Kampung Haji bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan investasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas layanan haji Indonesia. Selain efisiensi biaya, proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan standar pelayanan yang lebih konsisten dan sesuai dengan karakteristik jemaah Indonesia.

Hery Margono menilai, apabila Kampung Haji berhasil diwujudkan, Indonesia akan mencatatkan sejarah baru dalam penyelenggaraan haji. Negara tidak hanya hadir sebagai regulator dan pengirim jemaah, tetapi juga sebagai pengelola fasilitas strategis di Tanah Suci. Hal ini mencerminkan kepedulian negara terhadap kebutuhan jemaah serta komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan.

Lebih jauh, keberadaan Kampung Haji juga dipandang sebagai wujud diplomasi yang elegan. Melalui kerja sama dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Arab Saudi, Indonesia menunjukkan kemampuannya menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan. Proyek ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengelolaan ibadah haji di tingkat global.

Dengan dukungan SDM, kekuatan finansial, serta visi jangka panjang, Kampung Haji diharapkan menjadi simbol kemandirian dan kebanggaan nasional. Proyek ini tidak hanya berdampak pada jemaah haji Indonesia, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang mampu memadukan kepentingan keagamaan, diplomasi, dan investasi strategis secara berkelanjutan.

Terkini