JAKARTA - Dada tengah terasa berat kerap kali langsung dikaitkan dengan gangguan jantung, padahal tidak selalu demikian.
Ada berbagai faktor lain yang dapat memicu sensasi ini, sehingga penting untuk memahami perbedaannya.
Ketidaknyamanan pada bagian dada belum tentu disebabkan oleh masalah jantung, karena sejumlah kondisi medis lainnya juga bisa menimbulkan gejala serupa.
Dengan mengenali ciri khas dari masing-masing kondisi, kamu bisa lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat.
Tak hanya terbatas pada gangguan jantung, dada tengah terasa berat juga bisa menjadi sinyal dari gangguan kesehatan lain yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
Penyebab Dada Tengah Terasa Berat
Banyak orang langsung mengira mengalami gangguan jantung saat merasakan tekanan di bagian dada, padahal keluhan tersebut bisa dipicu oleh berbagai hal lain.
Untuk memberikan pemahaman lebih jelas, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab dada tengah terasa berat.
Tekanan di dada akibat gangguan kecemasan
Rasa berat di dada tidak selalu menandakan adanya penyakit tertentu, karena kondisi ini juga bisa muncul sebagai reaksi dari gangguan kecemasan. Umumnya terjadi ketika seseorang menghadapi situasi yang memicu stres atau tekanan mental.
Bukan hanya berdampak pada aspek emosional, kecemasan juga bisa memengaruhi kondisi fisik.
Gejala yang menyertainya dapat berupa napas yang memburu, kepala terasa ringan, tubuh mengeluarkan keringat, gemetar, perasaan gugup, otot-otot menegang, serta jantung yang berdebar cepat.
Apabila dada bagian tengah terasa berat karena cemas, sensasi ini biasanya hanya berlangsung antara 10 hingga 20 menit.
Tekanan di dada akibat depresi
Depresi juga dapat menjadi alasan di balik munculnya rasa berat di bagian tengah dada. Kondisi ini seringkali dipengaruhi oleh faktor genetik, perubahan hormon, serta ketidakseimbangan zat kimia di otak.
Tak jarang, pengalaman hidup yang penuh tekanan atau kejadian traumatis pun menjadi pemicunya.
Tanda-tanda fisik lainnya yang bisa muncul pada penderita depresi antara lain tubuh cepat lelah, rasa sakit atau pusing yang tidak jelas penyebabnya, serta penurunan nafsu makan secara drastis.
Dada terasa berat akibat masalah asam lambung
Naiknya asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) juga dapat menyebabkan rasa tak nyaman di dada.
Gangguan ini terjadi karena melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan bagian bawah, yang membuat cairan lambung kembali naik ke atas.
Ketika ini terjadi, penderita bisa merasakan tekanan di dada yang kadang disertai dengan kesulitan menelan, sensasi seperti ada benjolan di tenggorokan, hingga rasa panas terbakar di sekitar dada.
Gejala-gejala ini sering kali membuat dada terasa berat karena asam lambung yang meningkat.
Tekanan di dada karena ketegangan otot
Rasa berat di bagian tengah dada bisa saja disebabkan oleh otot interkostal yang tegang. Otot ini terletak di antara tulang-tulang rusuk dan berfungsi saat kita bernapas.
Ketika otot ini tertarik atau meregang secara berlebihan, akan muncul tekanan pada area dada yang membuatnya terasa tidak nyaman. Biasanya, aktivitas fisik yang terlalu berat menjadi pemicu utama ketegangan tersebut.
Selain sesak, gejala lain yang dapat timbul mencakup nyeri dan pembengkakan pada area yang terkena.
Dada kiri terasa berat karena angina
Angina terjadi ketika aliran darah yang seharusnya menuju otot jantung tidak memadai. Akibatnya, dada terutama bagian kiri akan terasa seperti ditekan atau dibebani. Gangguan ini sering menjadi penanda adanya masalah pada arteri koroner.
Selain rasa tidak nyaman di dada, penderita angina juga bisa mengalami rasa sakit yang menjalar ke area tubuh lain seperti bahu, rahang, punggung, dan lengan.
Nyeri dada akibat kolapsnya paru-paru
Pneumotoraks atau paru-paru kolaps merupakan kondisi ketika udara bocor ke dalam rongga antara paru-paru dan dinding dada, sehingga menyebabkan tekanan dan nyeri di dada.
Hal ini terjadi saat salah satu paru-paru mengalami kerusakan dan mengempis sebagian. Selain nyeri dada, gejala lainnya termasuk kesulitan bernapas.
Umumnya kondisi ini disebabkan oleh cedera fisik pada area dada, namun juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu yang menyerang paru-paru.
Dada terasa berat karena emboli paru
Emboli paru adalah kondisi serius ketika arteri pulmonalis, yaitu pembuluh darah utama yang menghubungkan jantung dengan paru-paru, tersumbat oleh gumpalan darah.
Biasanya gumpalan ini berasal dari kaki atau bagian tubuh lain dan terbawa aliran darah ke paru-paru.
Meski ukurannya bisa kecil dan tampak tidak mengancam jiwa, gumpalan ini tetap berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada jaringan paru.
Karena itu, penanganan medis yang cepat sangat diperlukan guna mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.
Dada terasa berat akibat pneumonia
Pneumonia atau infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru dapat menjadi salah satu penyebab dada terasa berat.
Kondisi ini sering disebut sebagai "paru-paru basah," karena saat terinfeksi, kantung udara kecil yang terdapat di bagian ujung saluran pernapasan akan dipenuhi cairan atau lendir.
Infeksi yang menyebabkan pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejala yang biasa dialami oleh penderita pneumonia meliputi demam tinggi, menggigil, batuk berat, dan kadang-kadang batuk berdahak bernanah.
Dada terasa berat dan sesak karena serangan jantung
Serangan jantung juga dapat menyebabkan dada terasa berat, yang merupakan gejala yang perlu diwaspadai.
Selain rasa berat, orang yang mengalami serangan jantung biasanya merasakan dada yang seperti ditekan atau sesak, bahkan terasa penuh atau diperas.
Selain itu, serangan jantung sering kali disertai dengan nyeri yang menjalar ke bagian leher, rahang, punggung, lengan, atau perut. Gejala lainnya termasuk sesak napas, keringat dingin, pusing, hingga rasa mual yang sangat mengganggu.
Dada terasa berat akibat perikarditis
Perikarditis adalah peradangan pada perikardium, yaitu lapisan yang melapisi jantung. Peradangan ini bisa terjadi akibat infeksi oleh bakteri, jamur, atau penyebab lainnya.
Saat perikardium mengalami iritasi dan bergesekan dengan jantung, rasa nyeri atau berat di dada pun bisa timbul. Untuk meredakan rasa sakit ini, disarankan untuk duduk tegak guna mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi.
Dada terasa berat karena diseksi aorta
Diseksi aorta adalah robeknya lapisan dalam pembuluh darah aorta, yang menyebabkan darah mengalir ke dalam robekan tersebut dan membentuk bendungan darah. Hal ini kemudian memisahkan lapisan dalam dan lapisan tengah dinding aorta.
Kondisi ini bisa menyebabkan dada terasa sangat berat dan berbahaya bila tidak segera ditangani.
Biasanya diseksi aorta terjadi pada lansia atau penderita hipertensi. Tanpa penanganan medis yang cepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Dada terasa berat akibat batu empedu
Batu empedu terbentuk ketika cairan di dalam kantung empedu mengeras dan berubah menjadi batu. Ketika batu tersebut menyumbat saluran empedu, rasa nyeri pada dada bisa muncul.
Sakit yang dirasakan bisa berupa kram, rasa berat dan tumpul, atau kadang-kadang berupa rasa sakit yang tajam.
Dada terasa berat akibat kostokondritis
Kondisi kostokondritis terjadi akibat peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang dada. Peradangan ini bisa menyebabkan dada terasa berat.
Rasa sakit atau nyeri yang muncul bisa berkisar antara ringan hingga berat. Pada beberapa kasus, nyeri dada yang terjadi bisa mirip dengan gejala serangan jantung.
Dada kiri terasa berat karena kardiomiopati
Kardiomiopati terjadi ketika otot jantung melemah dan meregang, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Gejala yang sering dialami adalah nyeri di dada disertai dengan sesak napas.
Penderita juga bisa mengalami pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, telapak kaki, perut, atau bahkan pembengkakan urat pada leher.
Dada kiri terasa berat akibat miokarditis
Miokarditis terjadi ketika otot jantung meradang, sering kali disebabkan oleh infeksi virus. Gejala yang muncul selain nyeri dada adalah sesak napas, gangguan irama jantung (aritmia), serta mudah merasa lelah.
Kondisi ini dapat melemahkan fungsi jantung dan menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung. Jika tidak ditangani dengan tepat, miokarditis dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Solusi Dada Terasa Berat dan Nyeri
Rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada dada memang bisa menimbulkan perasaan takut, panik, dan cemas.
Namun, penting untuk tetap tenang saat menghadapi kondisi tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat membantu mengatasi rasa sakit pada dada:
-Jika merasa dada terasa berat dan nyeri yang tak tertahankan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
-Jika dada sebelah kiri terasa berat, coba berbaring dan lakukan napas pendek-pendek. Minum segelas air dapat membantu agar lebih tenang dan rileks.
-Terapkan gaya hidup sehat dengan diet yang baik, hentikan konsumsi alkohol, dan rutin berolahraga.
-Berhenti merokok dan hindari penggunaan obat-obatan terlarang juga merupakan langkah penting.
-Kelola stres dengan teknik relaksasi sebagai salah satu cara untuk mencegah rasa sakit atau ketegangan pada dada.
-Untuk mengurangi stres, penting untuk sering bersosialisasi dengan orang lain atau menikmati hobi agar bisa melepaskan ketegangan yang disebabkan pekerjaan.
-Jika dada sebelah kiri terasa berat, segera duduk tegak untuk meredakan gejala.
-Hindari melakukan aktivitas fisik yang berat.
-Untuk mencegah dada terasa berat dan nyeri, hindari makan mendekati waktu tidur. Sebaiknya makan dalam porsi kecil namun sering.
-Hindari berbaring setelah makan dan pastikan untuk cukup istirahat serta banyak minum.
-Konsumsilah makanan sehat yang bergizi dan hindari makanan tinggi lemak.
-Jika nyeri pada dada disebabkan oleh ketegangan otot, coba kompres bagian yang terasa sakit.
-Stres yang menyebabkan rasa berat pada dada bisa diatasi dengan olahraga rutin, yoga, meditasi, dan pola makan sehat.
-Jika nyeri disebabkan oleh perikarditis atau peradangan jantung, mengonsumsi obat resep dokter dapat membantu mengurangi gejala.
-Angina dapat diatasi dengan pengobatan serta perubahan gaya hidup. Operasi bisa menjadi pilihan jika disarankan oleh dokter.
-Jika paru-paru kolaps, perawatan akan difokuskan pada pelepasan udara yang terperangkap di paru-paru.
-Untuk emboli paru, dokter akan merekomendasikan obat pengencer darah, oksigen, dan pereda nyeri.
Sebagai penutup, jika dada tengah terasa berat, penting untuk segera mencari pertolongan medis guna mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.